<p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.4rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> <strong style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">JAKARTA (BeritaTrans.com) – Pemda di Indonesia sudah saatnya menata transportasi umum di daerah masing-masing. Apalagi menjelang mudik Lebaran tahun 2019 mendatang.</strong></p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> “Penyelenggaraan angkutan umum di daerah merupakan kewajiban Pemda yang selama ini terabaikan,” kata Kepala Lab Transportasi Unika Soegijopranoto Semarang Djoko Setijowarno kepada BeritaTrans.com di Jakarta, kemarin.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Musim mudik Lebaran tahun ini, lanjut dia, harus dapat membahagiakan pemudik sekaligus membangun daerahnya. Sekitar 10 juta orang akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> “Sebagian yang lain juga pergi meninggalkan rumah untuk berwisata atau sekedar jalan-jalan melepas kepenatan tempat mereka hidup dan berusaha terutama di Jakarta dan sekitarnya,” jelas Djoko.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Mudik Lebaran tahun ini harus menjadi momentum membangun dan menata angkutan umum di daerah. Hal ibi sejalan dengan program Pemerintah/ Kemenhub untuk menggelorakan gerakan naik angkutan umum, untuk mengurai kemacetan di jalan raya.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Menurur Djoko, pemudik turun di simpul-simpul transportasi seperti bandara, pelabuhan, stasiun, terminal bahkan dari rumah mereka di kampung bisa mendapatkan angkutan umum yang baik dan layak serta terjangkau.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Masalah ini, menurut Djoko, harus diantisipasi dengan baik dan benar dengan menyiapkan angkutan lanjutan yang baik dan memadahi. Pemda bersama operator transportasi bisa membangun angkutan umum di daerah.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> “Perlu disiapkan dengan baik angkutan lanjutan dari pelabuhan ke terminal bahkan sampai ke kita tujuan,” terang Djoko lagi.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Jangan sampai terjadi, menurut Djoko, pemudik turun dari kapal tak ada angkutan lanjutan. “Bahkan, jangan sampai mereka menjadi korban kejahatan oknum tertentu,” tandae Djoko.(helmi)</p>
Angkutan Lebaran, Momentum Bagi Pemda Menata Angkutan Umum
02 May 2019