<p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.4rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> <strong style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">JAKARTA (BeritaTrans.com) – Selama arus mudik dan balik Lebaran 2019, hampir semua pengguna angkutan umum di Tanah Air mengalamikenaikan. Namun kenaikan tertinggi terjadi pada moda transportasi darat, yaitu 11,19%. Sebaliknya, moda transportasi udara justru turun -27,37%.</strong></p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, pengguna moda transportasi darat naik 11,19% menjadi 4,160 juta orang, disusul angkutan laut naik 8,77% menjadi 1,486 juta orang, dan kereta api (KA) naik 6,62% menjadi 5.087 juta orang.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Kemudian moda penyeberangan naik tipis 0,43% menjadi 4.086 juta orang. Sementara, satu-satunya moda angkutan umum yang mengalami penurunan adalah transportasi udara, sebesar -27,37% menjadi 3,522 juta orang.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Selanjutnya, tingkat kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran 2019 turun sebesar 75% menjadi 563 kejadian dibandingkan tahun sebelumnya sebesa 2.234 kejadian tahun 2018 silam.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Data lain yang tak kalah menggembirakan, menurut data Kemenhub, adalah pemudik dengan sepeda motor yang turun -12,75% menjadi 1.37 juta sepeda motor. Jumlah itu turun dibandingkan realisasi pemudik dengan sepeda motor sebesar 1.56 juta sepeda motor.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Apresiasi dan Penyempurnaan</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Banyak analisis  dan apresiasi disampaikan terkait prestasi dan kinerja selama aus mudik dan balik Lebaran 2019. “Dari sisi keselamatan naik drastis, ditandai dengan turunnya angka laka lantas sampai 75% dibandingkan tahun 2018,” kata pengamat transportasi dari MTI Djoko Setijowarno, ST, MT kepada BeritaTrans.com, Senin (17/6/2019).</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Dia menambahkan, secara umum arus mudik lancar terutama di tol TransJawa dan jalan arteri nasional. Demikian juga dengan pemudik tujuan Sumatera sangat lancar, dengan beroperasinya tol Trans Sumatera dari Bakauheni-Terbanggi Besar bahkan sampai Palembang.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Namun begitu, menurut Djoko, saat arus balik Lebaran terjadi kepadatan hampir di semua ruas jalan baik tol TransJawa dan jalan arteri Pantura. “Masalah ini yang perlu dievaluasi dan direncanakan ke depan, agar bisa mengurai kemacetan saat mudik Lebaran 2020 mendatang,” papar Djoko.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Dia mengusulkan, perlu distribusi waktu keberangkatan pemudik dengan mengatur waktu libur terutama di kalangan ASN serta pekerja wasta dan BUMN.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> “Oleh karenanya, saat perencanaan Angkutan Lebaran 2020, perlu mengajak dan melibatkan Kementerian PAN & RB, karena instansi inilah yang menetapkan waktu libur/ kerja para ASN,” saran Djoko.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> Dia optimis, jika dikelola dan direncanakan dengan baik, angkutan Lebaran 2020 makin baik, lancar serta tingkat kecelakaan yang rendah. Traffik kendaraan lancar dan tidak ada kemacetan yang parah.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1.25rem; padding: 0px; direction: ltr; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 1.25rem; line-height: 1.6; text-rendering: optimizelegibility;"> “Infrastruktur transportasi seperti jalan, jembatan, penyeberangan, bandara, pelauhan dan Stasiun KA lainnya makin baik. Masalahnya ke depan, bagiamana mengelola mereka dengan lebihbaik lagi,” tegas Djoko.(helmi)</p>
Angkutan Lebaran 2019, Transportasi Darat Naik Paling Tinggi 11,19%
17 Jun 2019